Jumat, 29 April 2011

Malu Aku Jadi Orang Indonesia










Negeri Ku


Menyimak dan membaca  berita akhir-akhir ini tentang tanah air saya rasanya sependapat dengan Taufik Ismail, ' malu menjadi Orang Indonesia ' mengapa, inilah alasannya : 

Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya nomor satu dunia, pengusaha campur aduk jadi penguasa, pejabat sama dengan penjahat,  politikus bermetamorfosis menjadi tikus, korupsi menjadi gaya hidup, konsumerisme, hedonisme,  yang penting eksis atas nama gengsi dan pergaulan, harga keamanan harus dibayar mahal, terorisme dan gerakan sparatisme berdalih agama dan keyakinan diagungkan, Eksekutif sibuk dengan jilat menjilat pantat kekuasaan, Legeslatif sedang asyik mengotak-atik anggaran gedung baru, Yudikatif selingkuh dengan mafia hukum melahirkan anak haram kemunafikan dan ketidakadilan. 

Dinegeriku orang baik dan jujur dimarginalkan, pemulung dan pengemis dikejar-kejar seperti bajingan, para janda dan fakir miskin tidak mendapat santunan,  birokrat dan konglomerat asyik   suap-suapan. 

Dinegeriku suara rakyat dibeli dengan seliter minyak sayur, dua teblek susu, dan mie instan ditambah bonus goyangan erotis artis dangdut dadakan,  ideologi partai politik cuma kiasan, saking cairnya beda platform partai pun  tidak masalah  yang penting sama tujuan yaitu  membagi rata kue kekuasaan, gerakan syahwat merdeka jadi biasa, langit ahlak Indonesia runtuh seruntuh-runtuhnya.                                   

Dinegeriku ekonomi berpihak pada pasar dan empunya duit,  hukum doyong berderak-derak, situasi politik dan keamananlabil, teror bom dan aliran sesat bermunculan, malu dengan budaya lokal dan nasional alih-alih mengidolakan budaya barat dan popular, nilai-nilai gotong royong, tepa selira, toleransi beragama, kebersamaan, toto tentren loh jenawi tergantikan  dengan individualisme, konsumerisme, hedonisme, kapitalisme, anarkisme dan vandalisme.

Malu aku jadi Orang Indonesia............................................................................... !               

Seirama dengan  gundahan diatas berikut saya nukilkan  puisi karya Adhie Massardi yang dibacakan pada malam seni anti korupsi di depan gedung KPK, Jl. HR.Rasun Said Jakarta tanggal 2 November 2009 sehubungan dengan adanya upaya pelemahan KPK.  

 

Negeri Para Bedebah 

Karya : Adhie Massardi 

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah 

 

Lautnya pernah dibelah tongkat Musa

Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah

Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

 

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?

Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah

Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah

Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

 

Di negeri para bedebah

Orang baik dan bersih dianggap salah

Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan

Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah

Karena hanya penguasa yang boleh marah

Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

 

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah

Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum

Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

 

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Usirlah mereka dengan revolusi

Bila tak mampu dengan revolusi,

Dengan demonstrasi

Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi

Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan (Adhie Massardi).


Semoga kita bukan termasuk golongan para bedebah  sembari berharap Indonesia berubah,.

Untuk Indonesia yang lebih damai, jujur, dan maju, kalau bukan kita lalu siapa lagi  :) 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar